31 Juli 2009

Perjalanan Bandung - Jakarta via Puncak yang Makan Waktu Dua Hari + Pencerahan + Movie Review: Up

BANDUNG - JAKARTA VIA PUNCAK

Hari itu, hari Selasa jam 3 sore. Gw baru aja keluar dari kampus setelah dua jam ngobrol bareng Pak Oco dan Pak... duh, gw lupa namanya, itu lho, dosen Seni Keramik. Siapa namanya? Pak Sasan? ato Pak Sansan? Ya beliaulah pokoknya. Itu gw, lagi menuju parkiran motor, megang hape, sedang ngetik sesuatu. Oh, itu gw lagi ngupdate status facebook. Inilah yang gw tulis.

"Pulang ke Jakarta naik motor membawa laptop, baju, dan hati yang telah mantap memilih Seni Patung."

Yeah. Gw baru aja diyakinkan untuk memilih Seni Patung. Mereka mengakui memang presentasi studio Seni Patung kemarin kurang ditunjang dengan data yang up-to-date. Keliatan sih, Pak Piyus presentasinya pake proyektor slide film positif(?) yang umurnya hampir bisa dipastikan lebih tua dari gw, menampilkan mahasiswa dengan kaos gombrong dan rambut belah tengah. Does it rings a bell? Yeah, itu fashion tahun '90-an.

Terima kasih banyak Pak Oco, Pak Zaini, dan Pak... duh, gw lupa namanya, itu lho, dosen Seni Keramik. Siapa namanya? Pak Sasan? ato Pak Sansan? Ya beliaulah pokoknya--->this line copy-pasted from the previous one. Terima kasih karena sudah meyakinkan saya untuk memilih Seni Patung. Terima kasih karena sudah melakukan kesalahan input data(yeah, they admit it) saat komputerisasi. Gw ngeliat contrengan gw di kolom angket itu. Pilihan pertama: Seni Lukis. Contrengan gw rada belepotan. Hmph... Rupanya emang gw ditakdirkan masuk Seni Patung.

Alrite, change topic. *SFX: page flipped*

Itu gw, lagi di atas motor, menikmati angin. Angin yang menerpa tubuh gw di atas motor, gw menyebutnya 'angin kebebasan'. Kalau kamu pernah jalan jauh naik motor pasti mengerti kenapa saya menamainya demikian.

Kok perasaan jalannya beda deh sama yang kemarin... Begitu pikir gw. Setelah ngeliat mobil-mobil ber-plat F, gw minggirin motor, berhenti, dan liat peta. Uh-oh, gw salah jalan. Gw pasti salah ngambil jalan di Padalarang, dan sekarang gw menuju Cisarua. Kabar baik: Gw bakal lewat puncak! Ahey! Jagung bakar! Kabar buruknya: Puncak itu dingin, gan! Dan ini sudah jam 5 sore!

Bener aja, gw sampe di puncak udah maghrib. Semakin gw naik ke atas, langit semakin gelap. Oh, lihat itu, ada masjid. Masjid yang cukup besar dan indah. Tunggu, gw ingat masjid itu. Gw pernah ke sana. Itu masjid At-Ta'awun. Masjid yang (mungkin)paling bagus di puncak. Well, gak ada alasan bagi gw untuk gak berhenti.

Gw sholat Maghrib dan Isya di sana. Oh, this is somewhat nostalgic. Setelah tempat penitipan sandal, di jalan masuk ke masjid, ada 'kolam' setinggi mata kaki. Mau gak mau kaki kita harus nyebur sebelum masuk masjid. Clever way to cleanse the feet, it is. You know, mood kita bisa berubah setelah melewati kolam itu. Kolam yang membasahi kaki itu mengesankan keterpisahan masjid dengan dunia luar, mengajak kita untuk mentotalitaskan diri untuk beribadah di dalam masjid.

Di antara waktu maghrib dan Isya, gw makan jagung bakar dan sekoteng di warung sebelah masjid. Nikmatnya makan jagung bakar dingin-dingin begitu. Naik motor sendirian ke puncak, makan jagung bakar... Such feeling. It's great. Inilah hidup. Inilah kebebasan. Bebas pergi ke mana aja, menikmati setiap suasana, ngerasain angin yang menerpa tubuh di atas motor. Semua itu bikin gw ngerasa lebih hidup.

Oh, well... Gw gak mungkin bermalam di puncak. Gw harus segera cabut. Gw akan ngelewatin Bogor dan nginep di rumah temen gw di sana.

Sip, gw udah sampai di Bogor. Hmm... Bogor asik juga ya. Jalanannya lumayan lebar dibanding Bandung, udaranya hangat, dan banyak pohon-pohon besar di pinggir jalan. Beberapa bangunan peninggalan Belanda juga terlihat. Tapi, seperti di kota-kota lain, semua keindahan itu akan menguap entah kemana saat... macet.

Untungnya gw nyampe di sana malem, dan jalanan gak macet sama sekali. Kabar buruknya adalah gw harus ngikutin angkot tertentu buat nyampe ke rumah temen gw. Angkot di Bogor biasa dikenali lewat nomor. Tapi entah kenapa nomor angkotnya selalu dibuat kecil-kecil. Gak kayak di Jakarta yang gede dan masih keliatan dari jarak sepuluh meter. Gw harus mendekat sampai di jarak 2-3 meter buat ngeliat itu angkot nomor berapa. Mungkin orang Bogor punya kemampuan penglihatan di atas manusia normal.

Well, singkat cerita, akhirnya gw sampai di rumah Inu, temen gw yang rumahnya gw inepin. Oh, ada PS 2. Aseeekk... Gw bisa ngelanjutin main Wild Arms Alter Code: F yang ngehang kalo di PS gw itu. Setelah gw cobain di PS-nya Inu, ternyata di tempat gw ngehang itu... NGEHANG JUGA! ASU! Okeh, mungkin game-game bajakan di Jabodetabek berasal dari satu sumber pembajak yang sama.

Gw tertidur dengan pulasnya. Untung gw gak sekasur sama Inu. Gw ngeri diserang sama dia pas lagi tidur. Ntar tau-tau gw bangun udah gak pake celana, lagi. Oh, tidak... aku dinodai... Lebih baik aku mati sajaaaa...!! *lompat ke jurang*

Untungnya itu gak terjadi. Yang terjadi adalah Inu menghajar gw karena gak terima nama baiknya gw cemarkan lewat paragraf tadi.

Besoknya, gw gak langsung pulang ke rumah, tapi mampir dulu ke PIM. Ahey, gw nonton Up bareng Bubu dan kawan-kawannya. Tyo gak jadi dateng. Alasannya: 1) gak ada kendaraan(dan rumahnya di Cipinang); 2) gak percaya kalo ada busway ke PIM. Yasudahlah, maybe next time, Tyo. Movie reviewnya ada di bagian bawah. Sabar...

Oh iya, Bubu, congrats ya udah menginjakan kaki di Tanah Suci. Nanti gw nyusul kapan-kapan. Selamat juga karena umrohnya satu rombongan bareng para artis yang baru keluar dari penjara. Hahahaha...

Oh, sudah sore. Gw harus pulang. Gw gak mau terjebak macet di jalan lantaran harus lewat Sudirman ato Kuningan di jam pulang kantor.

Pengennya sih gitu, tapi apa daya, kejadian-kejadian berikut ini bikin gw terpaksa bermacet-macetan di jalan:

1) Di Kebayoran, ban belakang gw bocor. Oh, well, shit happens, dude. Terpaksa ditambal.

2) Di Semanggi, ban yang sama bocor untuk kedua kalinya. Entah darimana, di bawah jembatan Semanggi ada mas-mas nawarin tambal ban. Jangan su'udzon... Jangan su'udzon...

3) Di Duren Sawit, masih ban yang sama, bocor untuk ketiga kalinya. Kali ini bannya bukan cuma bocor, tapi bolong. Udah gak bisa ditambal, terpaksa diganti.

Rekor! Ban bocor tiga kali dalam satu hari! Lebih tepatnya, dalam dua jam! Gw harusnya bukan cuma dapet piring cantik, tapi satu set peralatan makan! Gw nulis itu di status facebook, dan ada yang ngomen, 'sekali lagi dapet kitchen set'.

Oh, well, akhirnya gw sampai di rumah dengan selamat. Ini ada beberapa tambahan tentang pencerahan yang gw dapatkan, dan review film Up. Just give 'em a click.

====================================

HARUNSAURUS MENDAPAT PENCERAHAN :


HARUNSAURUS MENDAPAT PENCERAHAN

Pencerahan. Pengennya sih dapet pencerahan kulit wajah, tapi ternyata bukan itu yang gw dapet. Sampai saat gw nulis ini gw masih hitam manis kayak kecap bango. Pencerahan gw dapatkan dari Bubu, yang menyadarkan gw bahwa... gebetan gw suka sama orang lain.

Hey, that hurts.

Tapi harusnya itu sesuatu yang gw sadarin dari dulu. I mean, responnya kurang bagus. Sampai sekarang kita hanya sekedar teman. Stuck di posisi teman tanpa bisa meningkatkan hubungan.

Nembak? No, that won't change anything. Gw udah ngerencanain nembak pake lagu bikinan sendiri, tapi gw belajar bahwa cewek suka hal-hal yang romantis hanya dari pria yang disukainya. So, buat para cowok yang lagi suka sama cewek, stop acting romantic sebelum jadian, atau sebelum terkonfirmasi bahwa dia suka sama lo.

So, gw berhenti ngarep. Gak ada gunanya gw mikirin orang yang gak mikirin gw. Gw harus menggeser fokus gw, dari dia ke diri gw sendiri. Gw akan berfokus untuk meng-upgrade diri gw jadi keren. Lebih baik, lebih cerdas, lebih fleksibel, lebih menyenangkan, lebih ber-skill(in art and music), dan (semoga)lebih berduit.

Untuk itu, gw akan les gitar. Kenapa? Karena gitar itu keren. Orang yang bisa main gitar lebih keren lagi. Guitar attract both sexes. Gw suka (penyanyi)cewek yang bisa main gitar kayak Michelle Branch, Avril Lavigne, Sheryl Crow, Alanis Morissette, Prisa, dan, euh... M2M.

Gw gak akan terlalu mikirin cinta lagi, at least for now. Gw akan sibuk kuliah, les gitar, dan bersenang-senang. Makan enak, nonton, jalan jauh naik motor, hunting foto, dan lain-lain. Hidup gw akan indah dan menyenangkan. I will enjoy my life to the fullest, and I will gladly invite you people to join my happy life :D

So, para Blogger Bandung-Jakarta, kapan kita kopdar lagi? :D


=====================================
[MOVIE REVIEW] UP :



[MOVIE REVIEW] UP

Oke, satu lagi film animasi Pixar yang mewarnai layar bioskop, Up. Hmm... judul yang sangat pendek. Mungkin ini film dengan judul terpendek yang pernah ada. Cuma dua huruf: U dan P.

Film ini bercerita tentang Carl Fredricksen, seorang lansia yang rumahnya hampir digusur. Sejak kecil, dia mempunyai mimpi untuk berpetualang ke Paradise Falls di Amerika Selatan. Mimpi inilah yang mempertemukannya dengan istrinya, Ellie. Tapi tahun demi tahun berlalu, mimpi itu tidak pernah terwujud hingga Ellie meninggal dunia. Mr.Fredricksen yang tidak memiliki anak memutuskan untuk pergi ke Paradise Falls seorang diri dengan menaiki... rumah. Ya, rumahnya sendiri. Dia memasang balon yang sangat banyak untuk membuat rumahnya terbang.

Di perjalanan, ia bertemu dengan Russel, seorang penjelajah cilik yang sedang dalam misi 'membantu orang tua'. Russel secara tidak sengaja 'naik' ke rumah Mr.Fredricksen dan mengikutinya hingga ke Paradise Falls. Bagaimana perjalanan mereka? Saksikan di episode selanjutnya minggu depan... oh, salah. Maksud gw, nonton aja sendiri.

Animasi di film Up sangat bagus. Agak sedikit di bawah Ice Age 3, tapi sudah sangat bagus. Karakter ditampilkan dalam bentuk SD(Super Deformed) yang lucu. Apalagi si Russel yang gendut dan hampir mirip dengan telor yang kenyal. Lucu sekali XD.

Dari segi cerita, mungkin bagi mereka yang mengharapkan petualangan penuh komedi seperti Ice Age akan agak kecewa karena film ini jauh dari itu. Ceritanya terbilang mengharukan, melankolis, kalem, dan beruansa 'biru'. Unsur yang paling dominan mewarnai film ini adalah impian Mr.Fredricksen yang berdasarkan kenangan atas mimpinya dan istrinya. Sedikit banyak, agak desperate untuk cerita anak-anak, apalagi film animasi yang biasanya ceria dan hillarious.

Well, dengan animasi yang bagus, sedikit(?) melawan hukum fisika, dan cerita yang melankolis, nilai gw untuk film ini adalah... 3 stars, out of 5. Not bad, tapi tidak dianjurkan kalau kamu mengharapkan sesuatu yang hillariously funny.


CLBK dengan Blogspot Habis Selingkuh dengan Wordpress

Heeelllooooooo~

Well, this is Harunsaurus. Yeah, the same Harunsaurus with this one, yang notabene merupakan produk henshin dari mahkluk ini.

*ahem*

Well, kenapa gw bikin blog baru lagi?

Karena Wordpress kurang asik. Widgetnya kurang bervariasi, terus coding-nya juga ngebingungin. Sampai sekarang gw gak ngerti caranya bikin spoiler(itu lho, supaya text/gambar-nya bisa diumpetin/munculin) di Wordpress. Terus juga Wordpress terlalu rapih. Gw orangnya berantakan, gak tahan dengan yang rapih-rapih.

Well, daripada gw bersusah-payah beradaptasi dengan Wordpress, mending gwbalik lagi ke Blogspot. Maaf ya Blogspot, saya sudah selingkuh dengan Wordpress. Hehehe...

Terus, kenapa pake bikin blog baru lagi? Kenapa gak pake blog yang lama?

Well, salah satunya adalah karena gw pengen mengganti identitas gw dari Patung Pancoran menjadi Harunsaurus. Meskipun orang-orang lebih banyak yang suka dengan Patung Pancoran, tapi gw lebih prefer pake nama Harunsaurus. Lebih gw aja kedengerannya. Terus juga karena gw sudah terlanjur bikin blog ini sebelum gw tau kalo URL gw bisa diganti(oke, sebenernya inilah alasan utamanya; bodoh sekali, bukan?). Gw udah nyoba ngapus blog ini, tapi ternyata masih bisa direstore dalam jangka waktu 90 hari, jadi URL blog ini tetap gak bisa gw pake di blog gw yang lama sebelum 90 hari itu.

Oke. Mari kita sudahi perbincangan tentang kenapa gw bikin blog baru lagi(karena hanya semakin membuat gw terlihat bodoh) dan mulai membaca postingan gw yang lain.

Harunsaurus, over and out.