17 Februari 2011

To Post Or Not To Post? That Is The Question.

Okay, readers. Gw gak tau mau ngepost apa.

Belakangan galau melulu. Terutama kalo udah mau maghrib, di kosan, di depan laptop, pasti bawaannya galau. Gw mendapati bahwa kegalauan itu sesuatu yang bisa 'dinikmati'. Kayak lagunya Efek Rumah Kaca - Melancholia:
Nikmati rasanya kegundahan ini
Segala denyutnya yang merobek sepi
Kelesuan ini jangan lekas pergi
Aku menyelami sampai lelah hati
Eniwei, di kampus gw lagi hot-hotnya kasus pembakaran WC dan penggantungan kepala babi. Rame di twitter, masuk ke kaskus, dan akhirnya jadi headline di koran Pikiran Rakyat hari ini (17/2/2011). Gw yakin banget keduanya peristiwa yang terpisah dengan pelaku yang berbeda dan motif yang berbeda, tapi media yang lebay membuatnya seolah-olah merupakan serangkaian peristiwa dengan motif tertentu.

Well, kalo untuk penggantunagn kepala babi sih berdasarkan info yang gw dapet, pelakunya anak SR, temen sefakultas gw. Kepala babi itu dapet dari acara syukuran Pasar Seni. Tapi, kalo pembakaran WC, saluran air, dsb. itu sama sekali bukan tipe becandaannya SR. Kalo bikin sesuatu yang cukup shocking, itu biasa di Seni Rupa, tapi kalo sampe merusak fasilitas kampus dengan sengaja, itu sama sekali bukan cara kami. Terus ada isu yang berkembang katanya ini butut dari masalah pemilihan dekan FSRD. What the hell...

WC dan berita, dua-duanya di-blow up. Silahkan nilai sendiri, mana yang lebih jahat.

Thread di kaskus.
Headline Pikiran Rakyat

Udah ah, segitu dulu. See you in my next postingan!

5 komentar:

Komen yang banyak, gan!